Assalamu'alaikum Neng

Terkadang memang susah meluangkan waktu untuk menulis kembali apa yang tepikirkan dan menjadi konsep sebuah pencapaian...



Cerita tadi pagi, agak merenung...
Aku tersadar bahwa aku terlambat tersadar ketika orang lain telah sadar, bahwa diantara kaleng - kaleng susu dan kain yang lusuh, ada seorang ibu yang rupanya menjulurkan tangan sambil berkata..." Assalamua'alaikum"

Bukankah itu sapaan, dalam hati kecilku. Harus dengan apakah aku menjawab sapaan ini, dengan ucapan semata kah, yang mungkin kadang juga dibalas dengan lamabaian tangan tanda menolak.

Atau dengan sapaan yang lebih halus...
Aku ingin suatu saat nanti, aku memapahnya membawanya duduk ketepian..
Membawakan sebungkus nasi dan berbincang bersama.....Mungkin itulah salam yang paling hangat yang akan dia dapatkan selain lambaian tangan yang kosong dan tanpa sebuah makna membalas sebuah salam....


Teruntuk kaum ibu, nenek, dan malaikat - malaikat kecil di gang yang sembit...maupun diantara hilir  mudik mahasiswa dan kejar - kejaran tukang ojek di BERLIN, aku menjawab salam mu...nek.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Sosial Semester ini

Tentang Liburan Januari 2011