sang pembawa mentari

Aku....sekitar beberapa tahun mendatang bersama teman - teman baru, di KPM Yeah, sebuah departemen atau jurusan yang sangat membuatku bangga dengan segala keunikannnya...  Teman- teman yang solid, kreatif dan terkadang tak pernah berhenti tertawa. membuatku lupa akan penatnya rapat dan proposal yang tak kunjung kelar.ha.ha. Tersesat di jalan yang benar,,,aku mendapatkan lingkungan yang penuh dengan kekeluargaan Mata kuliah yang  menyenangkan and it's make me feel so comfort....... Sosped, Ilmu penyuluhan, pengembangan masyarakat sampai psikologi sosial... Dimana lagi kalau bukan di KPM....IPB......

Terkadang memang susah meluangkan waktu untuk menulis kembali apa yang tepikirkan dan menjadi konsep sebuah pencapaian... Cerita tadi pagi, agak merenung... Aku tersadar bahwa aku terlambat tersadar ketika orang lain telah sadar, bahwa diantara kaleng - kaleng susu dan kain yang lusuh, ada seorang ibu yang rupanya menjulurkan tangan sambil berkata..." Assalamua'alaikum" Bukankah itu sapaan, dalam hati kecilku. Harus dengan apakah aku menjawab sapaan ini, dengan ucapan semata kah, yang mungkin kadang juga dibalas dengan lamabaian tangan tanda menolak. Atau dengan sapaan yang lebih halus... Aku ingin suatu saat nanti, aku memapahnya membawanya duduk ketepian.. Membawakan sebungkus nasi dan berbincang bersama.....Mungkin itulah salam yang paling hangat yang akan dia dapatkan selain lambaian tangan yang kosong dan tanpa sebuah makna membalas sebuah salam.... Teruntuk kaum ibu, nenek, dan malaikat - malaikat kecil di gang yang sembit...maupun diantara hilir  mudi

Aku tak berani berkata apa - apa sampai aku tersadar bahwa selama ini aku telah kehilangan banyak waktu, banyak kesempatan untuk belajar... Yang aku cari dari kuliah hanyalah nilai, tanpa mempedulikan esensi ukhwah...aku pikir aku memang berbeda dengan mereka,dan aku tak mau menjadi seperti mereka.....tapi aku salah, semak berduri itu bukan untuk dihindari, tapi didekati dengan hati...buatlah menjadi padang bunga nan Indah. Dimana kekuatanmu wahai pejuang? Apakah kau takut dengan badai didepan yang sudah siap menghantam? Apakah kau takut dengan kekurangan? Apakah kau takut terhindar dari kenyamanan.. Ya Rabb, hari ini perjanjian dimulai....

Kalau dipikir - pikir..terkadang aku sering melakukan hal yang tidak rasional dan bertindak apapun demi mencapai ambisiku, bahkan terkadang mengorbankan hal yang terpenting dalam hidupku..aku ingin seperti Arai yang dengan ikhlas memeberikan sekantong uang logam tabungan kepada sang maryamah untuk berjualan kue, walaupun sebenarnya uang itu adalah salah satu modalnya mencapai impiannya... ........ Sudah magrib, sebentar lagi ada rakor dengan DPM @ 19.00..

Sebenarnya aku ini siapa? Kau anggap aku apa? Apa peran aku di dalam hidupmu? Pantaskah aku untuk mendampingimu? Aku sudah menyiapkan banyak pikiran, tenaga dan waktuku untukmu... Dan berdoa semoga kau mau menerimaku dan aku bisa bermanfaat untukmu.. Wahai rekan - rekanku di Ciaruteun.. Ayolah..mari bangkit..

Luar biasa...aku benar - benar mulai mewujudkan keinginanku....memang jalan Allah begitu indah pada saatnya... Hari ini kembali berdiskusi dengan peramu dan sambutan yang luar biasa...kami berhasil...kami sukses...